APP
Mobile
Facebook Twitter Telegram

Shared
Feedback
Predictions> News> German Bundesliga,Borussia Dor...

Bayern Munich Minta Maaf kepada PSG, Ada Apa?

Bayern Munich Minta Maaf kepada PSG, Ada Apa?

Bayern Munich menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, setelah sejumlah suporter mereka memasang spanduk yang menyerang pribadi Al-Khelaifi dalam pertandingan Liga Champions antara kedua tim di Allianz Arena, Selasa lalu. Spanduk tersebut mempertanyakan bagaimana Al-Khelaifi, yang juga merupakan anggota Komite Eksekutif UEFA, Ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA), dan pemegang hak siar televisi melalui beIN Sports, bisa menjabat posisi-posisi tersebut. Spanduk itu menyebutnya "plutokrat" dan menggunakan kata-kata kasar yang tidak pantas.

Bayern Munich mengeluarkan pernyataan resmi untuk meminta maaf atas kejadian tersebut. Klub Jerman itu menyatakan bahwa mereka sangat menyesal jika pihak lawan dan perwakilannya merasa diserang secara pribadi dengan cara dan nada seperti itu, hingga merasa tersinggung.

Bayern juga menegaskan bahwa spanduk-spanduk tersebut tidak mendapat persetujuan dari klub dan tidak mencerminkan sikap klub. Mereka menambahkan bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan hubungan baik yang telah lama terjalin antara kedua klub, serta dengan gaya komunikasi dan hubungan hormat yang selama ini dijaga Bayern dengan mitra internasionalnya.

Dalam pertandingan tersebut, Bayern Munich berhasil menang 1-0 atas PSG berkat gol dari Kim Min-Jae, sementara PSG harus bermain dengan 10 pemain setelah Ousmane Dembélé diganjar kartu merah menjelang menit ke-60.

Al-Khelaifi, yang berusia 51 tahun, tidak disukai oleh sejumlah suporter Bayern karena pengaruhnya yang besar dalam sepak bola Eropa, baik sebagai ketua ECA, pemilik PSG melalui Qatar Sports Investments, maupun sebagai bagian dari grup media beIN yang memiliki hak siar untuk sejumlah kompetisi besar. Dia juga menjadi anggota Komite Eksekutif UEFA pada 2019.

Kehadiran Al-Khelaifi dalam berbagai posisi tersebut telah menimbulkan kontroversi terkait potensi konflik kepentingan, mengingat ECA memiliki peran penting dalam menentukan format dan strategi komersial Liga Champions, sementara beIN merupakan salah satu mitra siaran utama untuk kompetisi tersebut.

Pada 2022, UEFA tidak memberikan hukuman kepada Al-Khelaifi meskipun PSG terbukti bersalah atas perilaku tidak sportif setelah kekalahan mereka dari Real Madrid di Liga Champions, yang melibatkan konfrontasi dengan wasit. Meskipun pihak PSG, termasuk Direktur Olahraga Leonardo, dijatuhi sanksi, UEFA tidak mencantumkan Al-Khelaifi dalam keputusan disipliner mereka, dan tidak memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.

Al-Khelaifi, yang sebelumnya seorang pemain tenis profesional, dikenal sebagai teman lama Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, yang juga merupakan anggota Komite Olimpiade Internasional dan memiliki pengaruh besar dalam dunia olahraga global.

Suporter Bayern telah lama mengkritik hubungan sponsor klub mereka dengan Qatar, yang sebelumnya dikritik karena pelanggaran hak asasi manusia sebelum menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Protes tersebut akhirnya berhasil pada tahun lalu ketika kesepakatan sponsor jangka panjang Bayern dengan Qatar Airways tidak diperpanjang.

Copyright © 2025 Powered By Nowgoal All Rights Reserved.